PERAN MASYARAKAT DALAM MENGATASI BAHAYA MIRAS
Akhir-akhir ini miras dan minol semakin merajalela saja, semakin hari semakin banyak remaja Indonesia yang terkena dampaknya. Minuman ini merusak tubuh dan otak mereka, sehingga perilaku mereka pun berubah drastis, yang tadinya biasa saja menjadi tidak terkontrol. Banyak sekali pemberitaan tentang para remaja yang meninggal karena miras dan minol. Mereka tidak menyadari jika tubuh mereka sedang di gerogoti oleh zat yang terkandung di dalam alkohol. Dimana zat-zat itu membunuh sel-sel di tubuh mereka, membekukan aliran darah sehingga oksigen tidak akan mengalir ke seluruh tubuh dengan baik, dan ketika mencapai otak bagian dalam, maka sampai di situlah perjalanan hidup mereka di dunia.
Namun, kita tidak bisa menyalahkan perbuatan mereka seutuhnya, karena semua pihak bertanggung jawab, baik itu orang tua, guru, masyarakat maupun pemerintah. Orang tua yang mendidik di rumah, guru yang mendidik di sekolah, kepedulian masyarakat terhadap sesama dan pemerintah sebagai pembuat aturan yang menyeluruh. Jika semua pihak tersebut bisa berkolaborasi denga baik, maka para remaja bisa di selamatkan dari miras dan minol.
Khusunya untuk pemerintah, aturan yang berlaku sangat di harapkan ketegasannya. Jika pemerintah tegas maka miras dan minol tidak mungkin bisa di dapatkan dengan mudah. Alangkah baiknya jika pemerintah bisa melakukan penyuluhan yang rutin kepada seluruh masyarakat melalui aparaturnya, mulai dari tingkat atas sampai bawah. Sehingga bisa di lakukan pencegahan dini terhadap ancaman miras dan minol bagi para remaja. Selama ini belum terlihat adanya penyuluhan ataupun peringatan terhadap miras dan minol secara menyeluruh, karena masih bersifat pusat dan berkutat di kota-kota besar saja.
Dengan aturan yang terlaksana dengan baik memungkinkan suatu kondisi lingkungan yang kondusif dan teratur. Sehingga keadaan masyarakat bisa terkontrol dengan baik, dan miraspun tidak akan beredar dengan mudah, karena seseorang akan berpikir dua kali sebelum menjual atau memilikinya. Selain hal itu, bimbingan terhadap masyarakat yang berupa dorongan harus terus di lakukan agar memiliki kepedulian sosial terhadap sesama. Masyarakat sangat tahu bagaimana dampak negatif miras dan minol, baik bagi diri sendiri maupun orang lain, yang mereka ketahui dari berita maupun kejadian yang ada di sekitarnya. Sayangnya, kepedulian mereka masih belum tumbuh dengan baik, sehingga masih ada rasa enggan untuk saling mengingatkan antar sesama. Kebanyakan lebih fokus kepada orang terdekat dan kerabatnya daripada orang lain yang tidak memiliki hubungan kekerabatan.
Banyak cara yang dianjurkan untuk menangkal ancaman miras dan minol, seperti bimbingan agama dan pemilihan teman bergaul. Kedua cara tersebut dirasa paling bagus, tetapi semua kembali kepada diri seseorang, karena seseorang berbeda-beda tingkatan ketetapan hatinya. Banyak yang sudah berhenti, tetapi kembali lagi karena ajakan temannya, sehingga kedua cara tersebut membutuhkan lingkungan yang pas. Karena tidak semua orang akan berada pada lingkungan yang sama. Oleh karena itu, kedua hal tersebut membutuhkan pelengkap yaitu peraturan pemerintah, seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya. Penulis sangat yakin jika pemerintah tegas maka semua akan bisa teratasi, karena bagaimanapun gencarnya masyarakat mengkampanyekan anti miras dan minol, tanpa tindak lanjut dari pemerintah hasilnya tidak akan maksimal.
0 komentar:
Posting Komentar