BAHAYA
NARKOBA BAGI REMAJA
NARKOBA atau NAPZA
adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi
seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan
ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA, yaitu Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
Masalah pencegahan
penyalahgunaan NAPZA bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang saja,
melainkan menjadi tugas kita bersama. Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA
yang dilakukan sejak dini sangatlah baik, tentunya dengan pengetahuan yang
cukup tentang penanggulangan tersebut. Peran orang tua dalam keluarga dan juga
peran pendidik di sekolah sangatlah besar bagi pencegahan penaggulangan
terhadap NAPZA.
Narkotika menurut
UU RI No 22 / 1997, Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
PENYEBABNYA SANGATLAH
KOMPLEKS AKIBAT INTERAKSI BERBAGAI FAKTOR
1. Faktor individual
Kebanyakan dimulai pada
saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi
maupun sosial yang pesat. Ciri-ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar
menggunakan NAPZA, seperti kurang percaya diri, mudah kecewa, agresif, murung,
pemalu, pendiam dan sebagainya.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan
meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan kurang baik sekitar rumah,
sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat, seperti komunikasi orang tua dan anak
kurang baik, orang tua yang bercerai, kawin lagi, orang tua terlampau sibuk,
acuh, orang tua otoriter dan sebagainya.
Faktor-faktor tersebut
di atas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahguna NAPZA.
Akan tetapi, makin banyak faktor-faktor di atas, semakin besar kemungkinan
seseorang menjadi penyalahguna NAPZA.
GEJALA
KLINIS PENYALAHGUNAAN NAPZA
1. Perubahan Fisik
Pada saat menggunakan
NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh),
mengantuk, agresif. Bila terjadi kelebihan dosis (Overdosis) : nafas sesak,
denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal. Saat
sedang ketagihan (Sakau) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare,
rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun. Pengaruh
jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan
kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.
2. Perubahan sikap dan perilaku
Prestasi di sekolah
menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang
bertanggung jawab. Pola tidur berubah, bergadang, sulit dibangunkan pagi hari,
mengantuk di kelas atau tempat kerja. Sering berpergian sampai larut malam,
terkadang tidak pulang tanpa ijin. Sering mengurung diri, berlama-lama di kamar
mandi, menghidar bertemu dengan anggota keluarga yang lain.
Sering mendapat telpon
dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain. Sering
berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan, tapi tidak jelas
penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau
keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi.
Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan,
pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.
UPAYA PENCEGAHAN
PENYALAHGUNAAN NAPZA
Upaya pencegahan
meliputi 3 hal : mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan
melakukan intervensi. Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang
mempunyai resiko tinggi untuk menyalahgunakan NAPZA, setelah itu melakukan
intervensi terhadap mereka agar tidak menggunakan NAPZA. Upaya pencegahan ini
dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghabat proses
tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik.
Komunikasi dua arah,
bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati pendapat anak.
Memperkuat kehidupan beragama. Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan,
melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua memahami masalah penyalahgunaan NAPZA
agar dapat berdiskusi dengan anak.***
sumber
: http://zaldym.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar